Sunday, June 10, 2012

Isitlah Istilah Bahasa di Semarang


Asem ki, Asem ik umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan

Atis, berari dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa

Bak-buk, artinya Impas, Aku ngilangke motormu, saiki kowe ngrusaakke laptopku... wis to ... bak-buk to. Artinya Aku ngilangin motormu, kamu ngrusak laptop ku ya udah, impas.

Balangan, artinya rombengan  [sumb. Agus Wid]

Banger, Bau ngak sedap seperti bau amis/ sampah , kali banger.... = sungai kecil yang airnya hitam dan bauk banget- sumbangan mba hendraini 

Bei, artinya tangga siku/ tangga yang asa kakinya

Bentengan, sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang bernama jek-jekan

Benthik, sejenis permainan anak, di daerah lain ada yang menamakannya Pathil Lele

Blaik, suatu ungkapan tentang kekagetan

Blanggem, Pohung goreng

Brom pit, artinya sepeda motor

Calam, walikan jekagangan (semarangan) artinya bapak

Congyang, sejenis minuman keras khas Semarang

Ceng ceng po, berarti teman kental berarti juga urusan yang gampang diatur...

Ciamik, sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb…

Ciak, artinya makan

Ciblek, Cilik-cilik betah Melek, istilah untuk kupu-kupu malam ABG

Coa, artinya ngomong besar, rasah coa kowe

Coa-Coa, menggosip, ngomong membesarkan/ menyebarkan isu atau fitnah.

Co Lut,  Artinya pergi tanpa pamit = mlencing  [sumb. Agus Wid]

Datsu, sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependekan dari merk kendaraan Daihatsu

Denok, mbak, gadis dewasa 

Denyom, berari perempuan, atau gadis

Gace/gatheli, artinya brengsek

Gali, artinya preman pasar

Galap, artinya balap, pit galap artinya sepeda balap...

Gamdhe, banyak uang = sali


Gamjet, artinya bokek (walikan, rak sen, sen=duit sen/receh)

Gasbok, mabok/ kobam

Gembeng, cengeng

Gemblek'an, artinya pasangan gak resmi / selingkuhan 

Gentho, Orang yang ‘memegang suatu kawasan.

Genjot,  mengayuh, tapi perhatikan konotasi lainnya digenjot = dipukuli tanpa ampun

Gilo-Gilo, penjual aneka jajanan pasar yang didorong dengan gerobak dorong.

Gojek, Gojekan, Artinya bercanda

Gombal Mukiyo, artinya ngomong gombal alias bohong

Gondes,  berarti Geblek (lebih halus dari goblog), namun konotasinya lebih berarti kepala batu, atau keras kepala, atau 'yidak bisa dibilangi atau dinasehati' Secara nasional, akhirnya menjadi akronim dari Gondrong Ndeso.

Gress, artinya baru... isih gress(masih baru) bisa juga jadi penekanan misal: anyar gress (baru banget)

Gundul pecengis, sejenis hantu yang menyerupai potongan kepala manusia yang sedang meringis.... (didaerah lain disebut gundul pringis)

He eh, Iya atau mengiyakan

.... ik, akhiran yang menegaskan tentang sesuatu, misal: asem, malah lungo 'ik

Ita-itu, berbuat macam macam... ra mang ita itu kowe= jangan macam-macam

Jes, semacam Toss, khas semarang

Jeng-jeng, artinya jalan-jalan, contoh,wah nek ngono kudu "jeng-jeng" (jalan-jalan) neng nJohar

Jogjig,  kendaraan untuk menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya disebut Selender.

Kakeane, artinya semacam makian yang artinya ******an, bahasa alusnya Kangkrengane (tq mba surfkite)

Kamso, artinya makian untuk membodohkan seseorang, hampir serupa dengan ndeso!!

Kangkrengane, bentuk 'halus' dari kakeane...

Kas, Panggilan sapaan akrab kepada laki-laki

Kecelik, tertipu

Kemaki, artinya sombong, besar kepala

Kemlinthi, artinya tengil, nakal dan nyebelin. Gayane kemlinthi, gayanya tengil 

Kempling, mengkilat, seperti baru

Kenang, Mas, Perjaka Dewasa

Kenthip, berarti jauh banget

Klowor, artinya nggak rapih. Biasanya digunakan untuk cara berpakaian.

Kongkow, berarti nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar digunakan orang Semarang

Komble, pelacur

Koplak, berarti goblog atau bodoh

Koya, berarti banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang diomongkan (yah semavam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni) 

Kota-kota, berarti jalan-jalan ke kota.

Krenyeh, artinya kualitas rendah untuk suatu barang, bisa disamakan dengan ecek-ecek.

Lautan, istirahat. Biasanya kalau jam 12 siang pekerja/buruh disuruh istirahat " mas lautan sik wis jam rolas" (mas istirahat dulu sudah jam 12)

Lheb, berarti hebat dan ok, kadang ditekankan jadi Lheb ghodek

Lib/cup, artinya mengincar (ngecing) seperti kalau ada sesuatu yang diincar "dolanan kuwi wis tak lib/cup lho" (maksudnya mainan itu jangan diambil sudah saya incar duluan)

Limpe, [di limpe] -- artinya mengelabui [mungkin dari kata dasar meng-nggelap-bui hehe sumbangan mas w setyo.

Mbeling, berarti nakal atau bandel. Cah mbeling, arinya bocah nakal.

Mbois, gembagus

Mentu, maksudnya metu (keluar)

Mlencing, berarti mengambil barang orang tanpa bayar

Mlengse, bengkok, atau nggak pasdengen poresnya. Misalnya untuk as roda, atau patah tulang. Bisa juga untuk olok-olok ucapan semacam sinting... mlengse uteke...

Moci, Minum wedang poci, tapi kalo moci di Simpang 5 bisa punya konotasi negatif

Mrucut, lusut

Munggah, suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota atas, seperti srondol, ngesrep dan Banyumanik.

Mudun, sebutan orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol yang mau ke kota.

Nas, semacam pause atau time out untuk permainan anak-anak

Nda, sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes

Ndaho, artinya sohor

Ndauri, artinya jagoan

Ndak Iya, menanyakan 'Apa iya?'

Ndes, sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes

Ndesit,  Bentuk halus dari kata umpatan Ndeso. Sebetulnya artinya kampungan atau nggak punya sopan-santun.

NDobol, kurang lebih sama seperti gombal mukiyo, tapi lebih kasar

NDoyong A Jong, Sikap ndoyong yang diperagakan ala Suhu A Jong, jago kungfu jaman dulu dari Semarang.

Ndoyong, sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan jatuh. Bisa untuk orang (karena mabuk), atau benda.

nDrawasi, artinya mengkuatirkan, bikin deg-degan.

Ngekek, artinya sama dengan ngakak, hanya saja di Semarang lebih familiar diucapkan ngekek.

Ngeleh, sartinya luwe atau lapar

Ngengkrengan, adalah cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan biaya. Contoh: Kanggo ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk membangun rumah saya sudah punya perkiraan biayanya)

Ngengkel, ngeyel

Ngepal,  menganggap sesuatu seperti yang diperkirakan sendiri (subyektif) biasanya yang bersifat underestimit....

Ngerek, artinya main sinetron silat, Asti Ananta kuwi mulai ngerek jenenge.

Ngenthos, artinya menunggu lama sekali. Buah kelapa itu jika sudah tua di dalamnya akan tumbuh biji yang disebut kentos. Ngentos, dari asal kata Kentos.Mbok nganti Ngentos, bis'e ra bakal lewat kene, Wong dalane ditutup. Biar ditunggu sampai lama, bisnya nggak bakal lewat, karena jalannya di tutup.

Nggambus, artinya omong kosong, nggedabrus atau bohong

Nggambleh, artinya ngomong tong kosong tapi sampai berbusa-busa. Lha Mbok nggambleh sak modare ra bakal dirungokne, biar omong sampai berbusa, sampai mati nggak bakal didengerin.

Nggapleki, dari kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang makian tentang sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa, bisa juga artinya kampungan.

Nggataki, menipu, membohongi. Tapi dalam konteks tertentu lebih bersifat iseng atau main-main.

Nggedebus, artinya omong kosong atau jagoan omong kosong

Nggonduk, artinya sama dengan gondok

Nggelap, artinya menghilang (lama pergi nggak pamit...)

Ngicu, walikan  jekagangan (semarangan) artinya ibu

Ngobrok, buang air besar (maaf) di celana 

Ngoce, minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras

Ngepek, artinya mencontek

Nggateli, dari kata Gatel, artinya  menyebalkan

Nggendera, artinya ngetop dan kondang abizz

Ngreyen, mencoba/menjajal sesuatu yang baru. Semacam Test Drive lah buat motor.

Njembling, artinya buncit. Wetenge njembling= perutnya buncit

Nyebahi, dari kata sebah, artinya menjengkelkan

Mbatik, artinya menyalin dalam hal ini pe er sebelum jam pelajaran mulai

Mbojo, artinya pacaran

NJeplak, artinya asal ngomong

Nyamari, keadaan smar. antara kelihatan dan tidak kelihatan namun membahayakan. konteks membahayakan sangat lekat pada arti kata ini. "Ati-ati nda, lewat dalan kono, tikungan ro tanjakane nyamari..."

Nyetut, berarti mengambil barang orang tanpa ijin
...ok, akhiran untuk menegaskan tentang sesuatu yang telah dilakukan. Misalnya, Aku wis bali 'ok. 
Pak, sapaan khas semarang. singkatan dari Bapak (untuk menghormati teman akrab dan menganggap diri sama-sama dewasa).

Pathang, berarti laki-laki atau cowok

Pemes, artinya pisau silet

Piye jal, bagaimana coba. Bahasa Jawa biasa yang seringkali digunakan orang semarang.

Plinteng, berarti ketapel

Ra mang, bararti Tidak usah --> ramang wedi = taidak usah takut 

Rak Wis, menyimpulkan suatu cara yang sebetulnya mudah (mempermudah masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh), Diculke rak wis (dilepaskan aja kan beres)

Reka rekae, pura-puranya.

Reti, artionya ngerti (singkatan dari ngerti), ora reti aku.

Rewo-Rewo, Rame-rame... nggruduk... (biasanya untuk konteks seneng-senang, misalnya makan-makan)

RW, Rica Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)

Sali, berarti juga kaya

Sangar, berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.

Sanggong, menunggu...

Sebeh semeh, berarti bapak dan ibu

Sebehan, suatu ilmu hitam, lebih berarti jimat…

Semawis, sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya bahasa krama nya… Semarang dari kata Aseme Arang, Semawis dari Aseme Awis (Awis berarti mahal/larang atau juga jarang)

Semok, berarti seksi dan montok

Sengak, bisa berarti berbau apek, bisa juga berarti "ketus" , conto: "Cah kuwi omongane sengak!"

Shonji, Mantra, dishonji dimantrai

Singsot, artinya bersiul 

Silir, artinya sejuk karena angin

Solu, artinya rayu. di solu [dirayu], nyolu [ngrayu] dalam konteks merayu untuk tujuan tertentu

Stel kendo, alon-alon waton kelakon

Stin, berarti kelereng, Stinan berartio bermainkelereng

Stut, artinya sabuk

Suapu, jotos dengan keras/ hiperbol

Surungan, minuman penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para pemabuk untuk minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan mereka yaitu Rica Waung)

Suk Suk Peng, sejenis permainan anak. 2 kelompok anak duduk berjejeran dalam sebuah bangku panjang. Kedua kelompok duduk dalam posisi saling membelakangi. Lalu pada saat yang ditentukan, keduanya mendorong ke arah lawan/ ke belakang. Kelompok yang paling banyak jatuh dari bangku adalah kelompok yang kalah. Suk Suk Peng dari kata di suk (ditekan/berdesakan) gepeng (penyet), karena kedua kelompok saling berdesakan dan yang duduk di tengah/ diantara dua kelompok jadi gepeng.

Tai tok, artinya omongannya kayak tai [bohong semua]

Tek ke" , artinya utekke (Utek ke)..., otaknya. Ungkapan terhadap sesuatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan.

Tepu, dari kata tipu, artinya omong bohong

Tho Ya... artinya sama dengan "dong" dalam dialek Betawi. Contoh: Sandhale dicopot ta ya... (Sandalnya dilepas dong...)

Tikel, artinya kelipatan. Wis tak bayar tikel telu... ya kudune bakbuk to ya... kok nagih terus... (sudah saya bayar tiga kali lipat, seharusnya impas, kok malah kamu tagih terus)

Undha-undhi, artinya hampir sama. Contoh: Aku karo Cah Katro kae umure undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya hampir sama), bisa juga dipakai dalam hal 'kemungkinan', MU karo Arsenal yo undha-undhi ndes...

Ujung-ujung/ munjung-munjung, bersalaman dengan menyentuhkan ujung-ujung jari dengan lawannya. Maksudnya bersalaman sebagai tanda silaturahmi (biasanya berkaitan dengan hallal bihallal, dan atau untuk mengucapkan selamat (misal resepsi).

Waung, artinya adalah anjing (dalam arti binatang yang sesungguhnya), bahasa lainnya yang juga khas adalah wedhus balap,

Wagu, sesuatu yang dianggap nggak oke, dan cenderung katrok. Nah Wagu ini adalah kosa asli dari kata Katrok di Semarang.

Walik grembyang, Berbalik tujuan/ berubah

Wedhus Balap,  lihat waung.

Yisto, Singkatan dari Yo wis to

sumber kotasemarang.multiply.com)

0 comments: