Tuesday, November 12, 2013

LELAH ? LETIH ? CAPEK ? JANGAN ANGGAP ENTENG !

Aduh capeknya... Seberapa sering Anda mengatakan hal ini tiap harinya? Atau seberapa sering Anda merasa secangkir kopi tidak cukup untuk mengatasi rasa kantuk Anda? Jika Anda selalu merasa capek dan letih dan rasa itu tidak kunjung hilang walaupun Anda sudah istirahat cukup lama, bisa jadi rasa letih tersebut adalah isyarat bahwa ada gangguan di tubuh Anda.

Beberapa penyakit yang kami paparkan di bawah ini adalah penyakit-penyakit yang memberikan gejala yang tampaknya sama, yaitu capek dan letih, tapi bila dicermati lebih dalam, sesungguhnya rasa letih yang ditimbulkan bisa jadi berbeda-beda.
ANEMIA
Anemia adalah kondisi di mana jumlah hemoglobin dan atau sel darah merah di dalam darah menurun hingga di bawah normal. Hemoglobin adalah suatu pigmen merah dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat menyebabkan tubuh merasa letih dan tidak tahan terhadap dingin akibat kurangnya oksigen dalam tubuh, selain itu penderita Anemia terlihat pucat karena rendahnya kadar hemoglobin. Anemia kemungkinan disebabkan karena kekurangan zat besi, folat , atau vitamin
B12. Anemia bisa juga disebabkan karena penderitanya kehilangan darah dalam jumlah besar, misalnya akibat tindakan operasi atau menstruasi, pengobatan kemoterapi, dan penyakit-penyakit kronis lain seperti gangguan ginjal, diabetes dan hepatitis C.

Bentuk kelelahan yang terasa adalah mudah sekali merasa letih, lesu, dan mudah capek walaupun melakukan pekerjaan ringan. Sedangkan gejala-gejala lain yang mungkin timbul adalah adanya rasa nyeri di dada, napas yang pendek, pucat, denyut jantung cepat, serta merasa kedinginan.

Jika Anda mengalami gejala demikian, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan suplemen, meresepkan obat-obatan atau melakukan serangkaian tes dan pengobatan sesuai dengan penyebab anemia yang diderita. Pengujian yang dilakukan adalah tes darah untuk menghitung jumlah total darah, hemoglobin dan serum feritin (pengujian yang dilakukan untuk
menghitung jumlah zat besi dalam tubuh).
CHRONIC FATIGUE SYNDROME
Awalnya dikenal dengan chronic Epstein-Barr Virus Syndrome. Umum nya muncul pada usia awal wanita dewasa. Penyakit ini sulit didiag nosa, tapi umumnya kondisi kelelahan yang tak kunjung membaik se lama sekurangnya 6 bulan berturut-turut dapat menjadi bentuk diag nosa awal. Penderita juga sudah dipastikan tidak menderita penyakit lain yang mungkin memberikan gejala yang sama seperti kanker, in feksi, penyalahgunaan obat, keracunan dan gangguan psikis. Selain itu penderita menunjukkan indikasi positif terhadap sekurang-kurang nya 8 dari 11 gejala yang muncul selama 6 bulan tersebut, yaitu :
(1) Demam ringan atau menggigil,
(2) nyeri tenggorokan,
(3) rasa nyeri pada nodus limfe,
(4) rasa lemas pada otot,
(5) nyeri otot,
(6) muncul rasa letih lebih dari 24 jam setelah melakukan olahraga ringan,
(7) sakit kepala yang tipe dan keparahannya berbeda dari yang biasa dirasakan/dialami,
(8) nyeri sendi tanpa disertai pembengkakan,
(9) keluhan neuropsikologis seperti mudah marah, bingung dan depresi,
(10) gangguan tidur, dan
(11) adanya perkembangan dari gejala-gejala tersebut setelah beberapa jam atau beberapa hari.
Gejala-gejala lain yang mungkin timbul adalah sulit berkonsentrasi dan sulit mengingat, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, pandangan kabur atau gangguan penglihatan lain, dan perih pada lambung.

Jika kelelahan yang Anda rasakan juga menunjukkan indikasi gejala-gejala di atas, ada baiknya Anda segera ke dokter atau mencoba mencari tahu dokter yang menguasai tentang chronic fatigue syndrome.

DEPRESI
Depresi adalah salah satu dari sekian banyak gangguan mental yang umum terjadi di masyarakat. Jika Anda mengalami depresi, mungkin Anda akan merasakan rasa lelah sepanjang hari seakan tenaga Anda terkuras habis, dan rasa lemas yang tak kunjung hilang walau Anda sudah beristirahat.
Gejala-gejala ini mungkin lebih terlihat di pagi hari, di mana Anda seringkali tidur terlalu lama atau terlalu sebentar.

Gejala-gejala lain yang menyertai biasanya adanya perubahan dalam kebiasaan makan, kurangnya motivasi, lesu, mudah marah, merasa tak ada harapan, dan sulit menemukan kesenangan dalam beraktivitas baik itu hobi, dalam hubungan seks atau pertemanan.
Langkah yang tepat apabila Anda mulai merasa Anda mengalami depresi adalah menghubungi psikolog, psikiater atau konselor keagamaan.
HIPERTIROIDISME
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid mem produksi hormon tiroid terlalu banyak. Jika kondisi ini tidak ditangani, dapat menyebabkan osteoporosis atau bahkan de nyut jantung yang tidak teratur yang dapat membahayakan jiwa. Pada kondisi ini, keletihan yang dirasakan adalah lemas nya otot-otot, terutama terlihat saat berolahraga. Gejala-gejala lainnya adalah gelisah saat tidur atau bahkan insom nia, tidak mampu berkonsentrasi, penurunan berat badan,
tubuh terasa hangat dan selalu berkeringat, pergerakan usus lebih sering, dan pada wanita siklus menstruasi menjadi lebih jarang dan lebih sedikit.

Jika keletihan macam ini yang Anda rasakan, segera pergi ke dokter. Dokter Anda mungkin akan memberi rujukan apabila Anda perlu menemui spesialis endokrin. Pengujian laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami hipertiroid adalah dengan tes darah untuk mengukur hormon TSH (thyroid-stimulating hormone). Hasil tes di bawah normal
menunjukkan kondisi positif hipertiroid.

HIPOTIROIDISME
Kebalikan dari hipertiroidisme, pada kondisi ini kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu sedikit. Karena hormon ini bertugas mengatur metabolisme tubuh, maka kekurangan tiroid akan menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lambat. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebab kan tingginya kadar LDL, si 'kolesterol jahat' dalam darah, resiko penyakit jantung, infertilitas, lemah otot, dan pada beberapa kasus langka, kematian. Bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit hipotiroid yang tidak ditangani memiliki resiko tinggi mengalami cacat tubuh, juga gangguan inte lektual dan perkembangannya. Sekitar 10% wanita mengalami hipotiroidisme saat menopause.

Penderita hipotiroid akan merasa seperti kehabisan tenaga, lemah dan lamban, dan juga nyeri otot terutama saat cuaca dingin. Penderita juga bisa mengalami kenaikan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan, kekurangan cairan, sembelit, pucat, kulit kasar, rambut kering dan kaku, kerontokan rambut, merasa kedinginan, keram otot dan sering nyeri otot, kehilangan memori, mudah marah dan depresi. Pada wanita kemungkinan akan mengalami menstruasi yang
lebih sering dan lebih banyak.

Sama seperti hipertiroidisme, dokter akan memberi rujukan untuk menemui spesialis endokrino logi. Jika dilakukan tes darah untuk TSH, angka kadar TSH yang tinggi menunjukkan positif hipoti roidisme, karena mengindikasikan kelenjar tiroid yang kurang aktif.

APNEA
Apnea atau si pencuri tidur adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas sesaat saat tidur. Kadangkala, peristiwa ini bisa berlangsung selama 10 sampai 20 detik, bahkan lebih. Apabila tidak segera ditangani, apnea bisa menyebabkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hipertensi, bahkan apabila bertambah parah, bisa menyebabkan kematian.

Penderita apnea akan merasa sangat kelelahan sepanjang hari dan bisa terkantuk-kantuk atau tidur tiba-tiba di saat yang kurang tepat, atau memiliki dorongan kuat untuk tidur (bukan di malam hari). Gejala-gejala lain yang muncul adalah dengkuran yang keras saat tidur, sakit kepala di pagi hari, rasa panas pada perut (heartburn), sulit berkonsentrasi, dan sering berkemih di malam hari.

Penderita Apnea sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter yang mungkin akan merujuk ke spesialis agar segera ditangani.


GANGGUAN GINJAL
Kondisi ini muncul saat ginjal tidak cukup mampu menya- ring semua buangan dari dalam darah, yang menyebabkan toksin-toksin serta cairan masuk kembali ke dalam tubuh dan menumpuk, kemudian menyebabkan sakit. Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah dua penyebab utama gangguan ginjal. Gangguan ginjal juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, anemia, penipisan tulang-tulang, ke- rusakan sel syaraf dan menurunkan kondisi kesehatan tu-
buh. Gangguan ini juga meningkatkan resiko gangguan jantung dan gangguan pada pembuluh darah.

Anda yang mengalami gangguan ginjal mungkin akan merasakan mudahnya tubuh menjadi letih dan sering kali seperti yang kehabisan napas, terutama pada malam hari. Rasa letih ini disebabkan oleh anemia yang ditimbulkan oleh gangguan ginjal. Gejala lainnya adalah turunnya berat badan, gatal-gatal, hilang nafsu makan, mual, muntah, pembengkakan pada tangan atau kaki, dan frekuensi berkemih yang sering.

Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri Anda ke dokter. Anda bisa minta pertimbangan dokter untuk merujuk Anda melakukan tes urin dan GFR (Glomerular Filtration Rate atau laju filtrasi glomerular, yaitu tes yang menguji kemampuan filtrasi ginjal), terutama jika Anda juga memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi atau ada keluarga atau saudara kandung yang memiliki riwayat gangguan ginjal.
DIABETES
Diabetes adalah gangguan tubuh di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau dan atau secara efektif menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta langerhans di pankreas yang bertugas mengubah gula dalam darah menjadi glikogen (bentuk yang lebih bisa diserap tubuh).
Jika tubuh tidak memiliki atau kekurangan insulin, baik karena ada kelainan dalam tubuh (terjadi pada Diabetes tipe I) ataupun akibat gaya hidup yang tidak sehat (Diabetes tipe II), maka kadar gula dalam darah akan meningkat. Akibatnya sel-sel yang tidak mendapat asupan gula akan 'kelaparan', dan tingginya kadar gula darah juga bisa mengakibatkan kerusakan pada mata, ginjal dan sel-sel syaraf. Penderita diabetes juga beresiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke.

Tidak ada yang istimewa pada rasa lelah yang timbul, lebih bersifat umum, namun penderita diabetes juga akan mengalami gejala-gejala seperti sering berkemih, timbul rasa lapar dan haus yang berlebihan, penurunan berat badan, mudah marah, dan pandangan mulai kabur. Karena beberapa gejala bisa jadi tidak kentara, terutama pada penderita diabetes tipe II, maka sebaiknya anda minta dokter Anda melakukan tes gula darah. Tes yang sering dipilih adalah FPG (fasting plasma glucose, kadar gula darah puasa), dimana Anda akan diminta untuk berpuasa sehari sebelum dilakukan pengecekan.
HEPATITIS C
Gangguan hati ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang ditularkan melalui kontak darah dengan penderita yang terinfeksi virus tersebut. Penderita hepatitis C akan merasakan kelelahan di seluruh tubuh sampai-sampai untuk melakukan pekerjaan mudah pun terasa berat. Penderita juga akan mudah merasa sakit dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, gejala-gejala lain yang juga timbul adalah nyeri pada perut, hilang nafsu makan, mual, demam, dan gejala penyakit kuning, di mana pada kuku dan mata menjadi berwarna kuning.
Yang harus Anda lakukan apabila Anda mengalami gejala-gejala demikian adalah minta dokter untuk memeriksa apakah Anda benar-benar memiliki gejala hepatitis C atau mungkin ada gangguan lain pada tubuh yang memberikan gejala serupa. Apabila diagnosa dokter mengarah ke hepatitis C, dokter akan memberi rujukan untuk melakukan serangkaian pengujian terhadap keberadaan virus tersebut. Pengujian awal dilakukan suatu tes ELISA III atau EIA melalui sampel darah.

Jika hasilnya positif, maka dilakukan konfirmasi dengan melakukan tes RIBA. Apabila kedua tes memberikan hasil positif, maka Anda positif terserang virus ini. Tes selanjutnya adalah tes HCV/RNA dengan PCR (Polymerase Chain Reaction), yang dapat mendeteksi virus dalam jumlah yang sangat kecil. Apabila hasilnya positif dan Anda telah terpapar virus lebih dari 6 bulan, maka Anda menderita hepatitis C kronis. Jika hasilnya negatif, maka artinya tubuh Anda sendiri telah melakukan 'perlawanan' terhadap virus tersebut. (sumber)

0 comments: