Monday, June 30, 2014

Cara Mencegah Penyakit Jantung


Jantung terdiri dari otot-otot jantung yang dialiri oleh pembuluh darah yang disebut pembuluh koroner. Pembuluh koroner bertugas memberi nutrisi pada otot jantung dan serabut-serabut saraf. Serabut-serabut syaraf itulah yang mengendalikan jantung (saraf otonomi jantung), di mana otomatisasi jantung berjakan dari SA (sinoatrial) Node ke AV (AtrioVentrikular) Node allu menyebar ke seluruh otot jantung. Kemudian, adapula katup jantung yang membuka dan menutup untuk menjaga aliran dalam satu arah.
Jantung berisitirahat ketika kita tidur. Namun, beristirahat bukan berarti berhenti berdenyut.  Jantung berkontraksi minimal ketika kita tidur. Saat istirahat, jantung berdenyut 50-60 kali per menit, sedangkan saat bekerja jantung berdenyut 100-120 kali per menit. tidur sangat oetning bagi kesehatan jantung. Bahkan hukan hanya penting untuk kesehatan jantung melainkan semua anggta tubuh yang vital.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan cara :
1. Istirahat yang cukup
2. Menjaga agar aliran darah ke jantung cukup
3. Tidak mengonsumsi segala sesuatu yang bisa merusak otot jantung


Ada beberapa cara mencegahan penyakit jantung dengan menjaga agar aliran darah ke jantung cukup, rawatlah setiap bagian jantung dengan :
1. Menghindari hal-hal yang dapat merusak pembuluh jantung, misalnya kolesterol yang terlalu tinggi, gula darah yang terlalu tinggi, serta asap rokok. Semua itu dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner).
2. Sehubungan dengan otot jantung, hindari obat-obatan dan zat-zat yang bisa meruksa otot jantung, misalnya kurare (semacam pelemas otot, seperti pada bisa ular), sianida dan alkohol.
3. Berkaitan dengan sistem penghantaran saraf jantung, saraf jantung bisa dirusak oleh virus-virus dan obat-obat yang beracun atau zat-zat tertentu seperti Pb (timah hitam).
4. Kuman-kuman tertentu dapat merusak katup jantung, seperti kuman Beta Sreptococcus haemolyticus. Kuman ini biasanya terdapat di antibiotik yang cukup, maka kuamn-kuman yang ada di tenggorokan tadi bisa menghasilkan suatu racun yang bisa menyebabkan katu-katup jantung mengeras dan menyempit.

Selain cara pencegahan penyakit jantung diatas, ada beberapa tips pencegahan penyakti jantung dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah oleh dr. Djoko Maryono DSPD, DSPJ, Fase :
1. Hindari/berhentilah merokok sedini mungkin
Nikotin, karbonmonoksida dan zat-zat radikal bebas lain yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini memudahkan kolesterol melekat pada dinding pembuluh darah sehingga terbentuklah plak. Risiko terkena serangan jantung akan meningkat 50% jika mengisap 4 batang rokok per hari.
2. Berolahragalah secara teratur
Dengan melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, jantung kita akan berdenyut lebih cepat, maka aliran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh juga akan meningkat. Jumlah kolesterol baik (HDL) akan meningkat, sedangkan kolesterol jahat (LDL) akan menurun. Selain itu, berolahraga juga menbantu kita menurunkan berat badan. Jadi hiduplah aktif dengan berolahraga 3 x seminggu @ 40 menit maksimal .
3. Milikilah pola makan sehat
Batasi konsumsi daging berwarna merah dan daging unggas maksimal 150 gram per hari. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji (junk food), juga minuman soft drink. Tingkatkan asupan makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan minimal 3 ons per hari, serta kurangi makanan yang asin-asin atau terlalu manis.
4. Hindari stress berlebihan
Stress dapat meningkatkan kadar hormon epinefrin yang merangsang naiknya tekanan darah dan denyut jantung. Keadaan ini akan mempermudah kerusakan dinding pembuluh darah .


Cegah Penyakit Jantung


Labu kuning merupakan buah yang kaya akan karetonoid. Bagi tubuh karetonoid memiliki banyak manfaat, seperti untuk meningkatkan kekebalan tubuh, antioksidan dan menghambat pembentukan sel tumor. Manfaat antioksidan dari labu kuning sangat kuat, dengan rajin mengonsumsi labu kuning, tubuh akan terhindar dari zat karsinogen penyebab kanker dan penuaan dini.


Karetonoid juga memiliki manfaat sebagai pencegah penyakit jantung. Selain daging buahnya yang kuning yang biasanya diolah sebagai bahan kuaci juga memiliki manfaat untuk ksehatan. Biji labu terbukti bermanfaat sebagai pembasmi cacing dan meredakan diare. Biji lanbu juga kaya akan protein dan lemak sehat non kolesterol yang baik untuk penderita penyakit jantung.
Bagi orang yang menjalankan ibadah puasa, mengonsumsi labu kuning sangat disarankan, tingginya kandungan vitamin dapat menjaga dan memelihara kesehatan tubuh selama berpuasa. Labu kuningn juga mengandung gula buah yang dapat memberikan energi bagi tubuh setelah seharian berpuasa. Manfaat lain mengonsumsi labu kuning adalah memberikan rasa kenyang lebih lama karena labu kaya akan serat.


Vitamin Untuk Penyakit Jantung


Jika ingin sehat, setidaknya harus ada 20 vitamin, 17 mineral utama dan unsur-unsur mikro (unsur dalam jumlah kecil tetapi harus ada) seperti besi, iodium, seng, fosfor, tembaga, kobal, kromium, mangan, selenium dan nikel. Sejumlah vitamin dan mineral yang berkaitan erat dengan gangguan jantung, kolesterol, hipertensi dan stroke.

Berikut ada beberapa jenis vitamin yang dapat dikonsumsi dari berbagai sumber makanan untuk penyakit jantung, sebagai berikut :
1. Vitamin A
Fungsi vitamin A ini selain untuk kesehatan mata juga penting bagi pertumbuhan dan perkembangan kesehatan kulit, gigi dan rambut. Kekurangan vitamin ini akan terlihat jelas pada kulit, misalnya jerawat dan psoriasis. Fungsi lain vitamin A adalah membantu kegiatan tubuh dalam hal reproduksi membaut dan mendorong aktivitas hormkon tiroid, mempertahankan struktur dan fungsi sel-sel saraf, meningkatkan kekebalan tubuh serta memacu pertumbuhan sel baru dan menggantukan sel yang telah rusak. Makanan yang merupakan sumber vitamin A antara lain hati, mentega, bayam, katuk, wortel, tomat dan labu kuning. Kelebihan dosis suplemen vitamin A dapat menyebabakan keracunan.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B2 (tiamin) berfungsi sebagai enzim yang menghasilkan energi dan metabolisme karbohidrat serta membantu fungsi saraf, otot dan jantung. Kekurangan tiamin yang parah bisa menyebabkan beri-beri, kekacauan, mental, tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Makanan sumber tiamin adalah kacang-kacangan, beras merah, beras tumbuk, biji bunga matahari, gandum, sayuran dan susu. Tiamin akan rusak karena alkohol, ikan atau kerang segar yang tidak dimasak.
3. Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B3 dapat dibuat di dalam tubuh sendiri dengan mengubah trytophan. Niacin mengandung enzim yang berperan dalam menghasilkan energi, metabolisme lemak, kolesterol, dan karbohidrat serta menghasilkan beberapa senyawa tubuh, seperti hormon seksual dan adrenalin. Makanan sumber niasin adalah hati, daging, telur, ikan, kacang-kacangan, susu dan avokad.
4. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Vitamin B5 merupakan kompoenen koenzim A yang berperan dalam penggunaan lemak dan karbihidrat sebagai sumber energi. Asam ini berperan juga dalam memproduksi sel darah merah dan hormon adrenalin. B5 dikenal sebagai viami antistres karena asam pantotenat berperan mendorong berfungsinya hormon adrenalin dalam sel darah merah lebih efektif untuk meningkatkan energi sehingga tidak cepat lelah.
Dalam dunia pengobatan, asam pantotenat sering digunakan untuk mendorong berfungsinya pantetin (bentuk paling aktif dari asam pantotenat) sehingga tingkat kolesterol darah, trigliserida menurun dan kerja jantung menjadi lebih baik. Makanan sumber asam pantotenat adalah ikan, telur, susu, hati, ubi jalar, brokoli, kembang kol, jeruk, stroberi, kacang-kacangan dan gandum.
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 berperan dalam pembentukan protein dan sebagai media penghantar kimiawi pada sistem saraf, sel darah  merah dan prostaglandin (senyawa aktif dari kelenjar prostat pada pria). Makanan yang menjadi sumber piridoksin adalah gandum, kacang-kacangan, pisang, biji-bijian, kentang, kubis, kembang kol, hati, ginjal, jantung, susu, telor, dan daging.


7 Penyakit Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung


Awalnya penyakit jantung dimonopoli oleh orang tua. Namun, saat ini ada kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien dibawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya pergeseran gaya hidup, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang memunculkan “tren penyakit” baru yang bersifat degeneratif. Sejumlah perilaku dan gaya hidup yang ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengkonusmsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemah jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolaharga dan stress.

Penyakit jantung selain disebabkan oleh pola makan dan pola hidup yang kurang sehat dan tidak disiplin, ada beberapa faktor lainnya yang melatar belakangi penyakit jantung itu muncul dari beberapa komplikasi penyakit lain, seperti :
1. Kelebihan berat badan (obesitas)
Kegemukan menyebabkan beban jantung semakin berat. Selain itu, timbunan lemah dalam otot jantung dapat mengganggu efisiensi gerakan jantung.
2. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor utama terkena penyakit jantung koroner. Hipertensi dapat merusak bagian dalam pembuluh arteri, sehinigga kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika hal ini terjadi pada jantung, maka akan menyebabkan gejala awal dari serangan jantung.
3. Diabetes mellitus
Penyakit ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap komplikasi penyakit lainnya yang dapat dijadikan pemicu timbulnya penyakit degeneratif yang cukup berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke. Diabetes tipe 2 umumunya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat badan ideal melalui olahraga dan gizi yang seimbang. Adanya penyakit diabetes juga memicu risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah dan arteriosklerosis.
4. Kadar lemak darah (kolesterol) tinggi
Peningkatan kadar kolesterol dalam darah berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Risiko terjadinya arteriosklerosis dan serangan jantung juga dipengaruhi oleh kadar kolestetrol LDL atau kolesterol jahat. Jika kolesterol yang tersedia lebih banyak dari yang dibutuhkan LDL akan beredar dalam aliran darah dan akhirnya akan berakumulasi di dinding arteri. Akibatnya, akan terbentuk semacam plak yang menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit.
5. Merokok
Zat nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri dan faktor pembekuan darah. Keadaan seperti ini dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok berisiko terken astroke dan jantung koroner 2 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
6. Kurangnya aktivitas fisik
Jika tubuh kurang bergerak maka timbunan lemak lebih cepat terkumpul karena tidak terjadi di dalam tubuh. Karena itu, risiko terjadi obesitas semakin tinggi. Otot jantung juga tidak dapat bergerak dengan baik. Hal ini akan memperberat risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
7. Stress
Stress yang terus-menerus akan memacu kerja jantung dan merangsang pembentukan adrenalin yang bepengaruh buruk pada kesehatan pembuluh jantung. Tingkat stress yang tinggi sangat membehayakan kesehatan. Menurut penelitian ahli kesehatan klinis, stress dapat memicu semburan adrenalin dan zat katekolamin yang tinggi. Akibatnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung dan meningkatkan denyut jantung sehingga mengganggu suplai darah ke jantung.


Tips Mencegah Penyakit Jantung


Penyakit jantung memang membuat siapa saja menjadi was-was. Apalagi penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras. Tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang.
Walaupun memang tidak bisa dilakukan intervensi terhadap faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga merupakan hal yang tidak mungkin diubah. Langkah nyata selanjutnya hanyalah bagaimana mengatur faktor risiko yang dapat dikendalikan.
Terlihat jelas bahwa faktor risiko yang dapat dikendalikan lebih dominan berkontribusi sebagai penyebab penyakit kardiovaskular. Walaupun pengobatan dapat dilakukan pada hampir semua bentuk penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes mellitus, namun semua itu berpulang kepada individu untuk menjalankan pola hidup sehat. Sedapat mungkin menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan.
Oleh sebab itu, untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai berikut :
1. Pola makan yang sehat. Jauhilah makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, seperti junk food (makanan tak sehat karena mengandung lemak dan gula berlebihan). Banyak mengkonsumsi serat larut air, seperti pisang, apel, jeruk dan oatmeal.
2. Jauhi stress
3. Menurunkan tekanan darah
4. Mengurangi berat badan berlebih
5. Berhentilah merokok dan minum alkohol
6. Istirahat yang cukup
7. Perbanyak aktivitas fisik, seperti olahraga teratur dan aktivitas lainnya.
Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi serat 10,5 gram per hari, jauh di bawah yang dianggap dapat menurunkan risiko berat terkena penyakit jantung koroner, yakni di atas 20 gram per hari. Lebih dari 90% penduduk Indonesia konsumsi seratnya kurang dari 20 gram per hari.
Selain itu, bila kita disiplin makan makanan yang kaya serat yang larut dalam air akan mampu menurunkan kandungan kolesterol hingga 12%, sehingga kondisi pada ambang batas terancam jantung koroner bisa kembali normal.

0 comments: