Setiap daerah memiliki kisah mistis yang tidak jelas asal-mulanya
namun dipercaya terjadi di dunia nyata. Misalnya di Indonesia, kita
sering mendengar tentang legenda urban Si Manis Jembatan Ancol yang
konon sering menampakkan diri sebagai sosok wanita berparas cantik. Nah,
berikut adalah kisah hantu yang juga populer di China dan sangat erat
kaitannya dengan kebudayaan masyarakat setempat.
1. Ba jiao gui
Ba jiao gui secara harfiah diartikan sebagai hantu pisang. Hantu
wanita yang tinggal di pohon pisang ini akan muncul sembarai meratap
pada malam hari, kadang-kadang sambil membawa bayi. Dalam beberapa
cerita rakyat dari Thailand, Malaysia dan Singapura, orang-orang senang
meminta nomor undian dari hantu itu dengan harapan memenangkan undian.
Mereka akan mengikat benang merah mengelilingi batang pohon dan menempelkan jarum di dalamnya dan kemudian mengikat ujung tali ke tempat tidur mereka. Saat malam hari, Ba jiao gui akan muncul dan memohon kepada orang-orang itu untuk membebaskannya, dan sebagai imbalannya, ia akan memberikan nomor undian. Jika orang tersebut tidak memenuhi janjinya untuk membebaskan hantu tersebut setelah menang, dia akan bertemu dengan kematian yang mengerikan. Hantu ini sering disamakan dengan Pontianak, hantu dalam cerita rakyat Melayu.
Mereka akan mengikat benang merah mengelilingi batang pohon dan menempelkan jarum di dalamnya dan kemudian mengikat ujung tali ke tempat tidur mereka. Saat malam hari, Ba jiao gui akan muncul dan memohon kepada orang-orang itu untuk membebaskannya, dan sebagai imbalannya, ia akan memberikan nomor undian. Jika orang tersebut tidak memenuhi janjinya untuk membebaskan hantu tersebut setelah menang, dia akan bertemu dengan kematian yang mengerikan. Hantu ini sering disamakan dengan Pontianak, hantu dalam cerita rakyat Melayu.
2. E gui
E gui mengacu pada hantu yang muncul selama Festival Hantu
berlangsung di China. E gui diyakini sebagai roh dari orang-orang yang
melakukan dosa karena keserakahan mereka ketika masih hidup, dan telah
dikutuk untuk menderita kelaparan setelah kematian.
E gui memiliki mulut yang terlalu kecil untuk menelan makanan dan seluruh tubuhnya ditutupi dengan kulit berwarna hijau atau abu-abu, kadang-kadang dengan perut gendut. Hantu ini menderita rasa lapar yang tak akan pernah bisa terpuaskan. Dia menghantui jalanan dan dapur, mencari korban dan makanan yang telah membusuk. E gui yang lapar juga mengonsumsi sesuatu, termasuk kotoran dan daging busuk.
E gui memiliki mulut yang terlalu kecil untuk menelan makanan dan seluruh tubuhnya ditutupi dengan kulit berwarna hijau atau abu-abu, kadang-kadang dengan perut gendut. Hantu ini menderita rasa lapar yang tak akan pernah bisa terpuaskan. Dia menghantui jalanan dan dapur, mencari korban dan makanan yang telah membusuk. E gui yang lapar juga mengonsumsi sesuatu, termasuk kotoran dan daging busuk.
3. Jiangshi
Pernah nonton vampir China? Hantu ini biasanya digambarkan sebagai
mayat hidup yang dapat bergerak dan menghisap darah manusia. Siapapun
yang dihisap darahnya juga akan berubah menjadi vampir.
Dalam cerita atau legenda rakyat China, vampir dikenal dengan sebutan jiangshi atau juga dieja chiang-shih. Jiangshi biasanya digambarkan sebagai mayat kaku yang mengenakan pakaian resmi dari Dinasti Qing dan bergerak dengan cara melompat dan merentangkan kedua tangan ke depan.
Jiangshi akan membunuh makhluk hidup untuk menyerap qi atau "energi kehidupan" yang dalam hal ini berupa darah. Hantu ini biasanya keluar pada malam hari, sedangkan pada siang hari dia akan berbaring di dalam peti mati atau bersembunyi di tempat gelap seperti gua.
Ji Xiaolan, seorang sarjana dari Dinasti Qing, pernah menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Yuewei Caotang Biji bahwa penyebab dari mayat hidup dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yakni orang yang baru saja meninggal lalu kembali hidup, atau mayat yang telah terkubur untuk waktu yang lama tetapi tidak membusuk.
Dalam cerita atau legenda rakyat China, vampir dikenal dengan sebutan jiangshi atau juga dieja chiang-shih. Jiangshi biasanya digambarkan sebagai mayat kaku yang mengenakan pakaian resmi dari Dinasti Qing dan bergerak dengan cara melompat dan merentangkan kedua tangan ke depan.
Jiangshi akan membunuh makhluk hidup untuk menyerap qi atau "energi kehidupan" yang dalam hal ini berupa darah. Hantu ini biasanya keluar pada malam hari, sedangkan pada siang hari dia akan berbaring di dalam peti mati atau bersembunyi di tempat gelap seperti gua.
Ji Xiaolan, seorang sarjana dari Dinasti Qing, pernah menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Yuewei Caotang Biji bahwa penyebab dari mayat hidup dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yakni orang yang baru saja meninggal lalu kembali hidup, atau mayat yang telah terkubur untuk waktu yang lama tetapi tidak membusuk.
4. Gui po
Gui po adalah hantu yang mengambil bentuk dari sosok wanita tua yang
ramah. Mereka mungkin adalah roh baik yang dulunya bekerja sebagai
pembantu di sebuah keluarga kaya. Dan kemudian mereka kembali untuk
membantu tuan mereka dengan mengerjakan urusan rumah tangga atau
mengurus anak-anak dan bayi.
5. Heibai Wuchang
Dalam beberapa cerita, Heibai Wuchang konon sering muncul selama
Festival Hantu berlangsung dan siapapun yang membuat pahala yang baik
akan diberikan keping emas oleh mereka. Ada beberapa patung Heibai
Wuchang yang ditaruh di beberapa kuil di China, di mana mereka disembah,
dan biasanya digambarkan dengan seringaian ganas di wajah mereka dan
lidah merah yang panjang mencuat keluar dari mulut untuk menakut-nakuti
roh-roh jahat.
Niu tou ma mian adalah hantu penjaga akhirat. Mereka memiliki kepala lembu dan kuda, tetapi bertubuh pria. Seperti Heibai Wuchang, mereka bertugas mengawal roh-roh orang mati ke akhirat. Niu tou ma mian biasanya digambarkan sebagai roh yang dipersenjatai dengan garpu rumput dan membawa rantai logam untuk mengikat para roh.
Niu tou ma mian adalah hantu penjaga akhirat. Mereka memiliki kepala lembu dan kuda, tetapi bertubuh pria. Seperti Heibai Wuchang, mereka bertugas mengawal roh-roh orang mati ke akhirat. Niu tou ma mian biasanya digambarkan sebagai roh yang dipersenjatai dengan garpu rumput dan membawa rantai logam untuk mengikat para roh.
6. Niu tou ma mian
Niu tou ma mian adalah hantu penjaga akhirat. Mereka memiliki kepala
lembu dan kuda, tetapi bertubuh pria. Seperti Heibai Wuchang, mereka
bertugas mengawal roh-roh orang mati ke akhirat. Niu tou ma mian
biasanya digambarkan sebagai roh yang dipersenjatai dengan garpu rumput
dan membawa rantai logam untuk mengikat para roh.
7. Nu gui
Nu gui adalah hantu wanita pendendam dengan rambut panjang di balut
gaun putih. Dalam cerita rakyat China, hantu ini digambarkan sebagai roh
seorang wanita yang bunuh diri sambil mengenakan gaun merah. Biasanya,
ia mengalami kasus ketidakadilan ketika masih hidup, seperti dilecehkan
secara seksual atau dirampok. Nu gui pun kembali untuk membalaskan
dendamnya pada orang-orang yang menyakitinya semasa hidup.
8. Wutou gui
Wutou gui adalah hantu tanpa kepala yang berkeliaran tanpa tujuan
jelas. Mereka adalah roh-roh orang yang dibunuh dengan cara dipenggal.
Itu bisa dikarenakan berbagai sebab, misalnya eksekusi, kecelakaan dan
lain-lain. Dalam beberapa cerita rakyat China, wutou gui konon akan
mendekati seseorang di malam hari dan meminta kepala orang tersebut.
Wutou gui juga kadang-kadang digambarkan sebagai roh pembawa kepala.
9. You hun ye gui
You hun ye gui mengacu pada roh orang mati yang terus berkeliaran.
Mereka berkeliaran di dunia orang hidup dalam Bulan Lunar Ketujuh
(biasanya sekitar bulan Agustus dalam kalender Gregorian) selama
Festival Hantu berlangsung. Roh-roh you hun ye gui meliputi: hantu
pendendam yang ingin membalas dendam pada orang-orang yang telah
menyinggung mereka semasa hidup.
Beberapa roh ini tidak memiliki kerabat yang tinggal atau tidak memiliki tempat peristirahatan yang jelas, sementara yang lain mungkin kehilangan arah dan tidak dapat kembali ke akhirat sehingga mereka terus menjelajah dunia orang hidup setelah Bulan Lunar Ketujuh.
Beberapa roh ini tidak memiliki kerabat yang tinggal atau tidak memiliki tempat peristirahatan yang jelas, sementara yang lain mungkin kehilangan arah dan tidak dapat kembali ke akhirat sehingga mereka terus menjelajah dunia orang hidup setelah Bulan Lunar Ketujuh.
0 comments:
Post a Comment