Tuesday, April 10, 2012

Gibraltar, Pesona Alam di Mediterania

Selat Gibraltar, pada sisi utara adalah Spanyol dan Gibraltar (Eropa), pada sisi selatan adalah Maroko dan Ceuta (sebuah eksklave Spanyol di Afrika Utara). Selat inilah yang memisahkan Laut Tengah dengan Samudera Atlantik. Secara geografis tempat ini sangat strategis. Karena Selat Gibraltar ini merupakan satu satunya jalan untuk pelayaran dari Samudera Atlantik untuk menuju Laut Tengah dan sebaliknya dari Laut Tengah menuju ke Samudera Atlantik. Jika saja tidak ada selat ini, maka pelayaran dari wilayah Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, harus memutar melewati sebelah timur benua Afrika. Itupun jika Terusan Zues sudah dibangun. Jika terusan Zues tidak dibangun dan tidak ada selat Gibraltar, maka Laut Tengah akan terisolir dari samudera samudera didunia. Dan tidak ada pelayaran yang keluar atau masuk ke Laut Tengah.
Karena tempatnya yang strategis itulah maka selat Gibraltar sangat diinginkan oleh banyak negara. Ada beberapa pulau kecil dalam selat ini yang diperebutkan, seperti Pulau Perejil, yang diklaim oleh Spanyol dan Maroko. Bahkan pada Perang Dunia ke II dahulu, Inggris menguasai selat ini. Sehingga kapal kapal Jerman yang bergerak dari samudera Atlantik menuju Mediterania (Laut Tengah)terjebak di sini. Bahkan kapal selam Jermanpun tidak bisa melewatinya. Jika kapal selam mengapung, akan terlihat dengan jelas oleh pasukan Inggris. Bila memaksa menyelam, maka mereka akan terjebak dalam arus selat Gibraltar yang sangat deras di bagian bawahnya.

Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di laut Tengah memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di Samudera Atlantik?


TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik. (berbagai sumber)


0 comments: