Tuesday, July 1, 2014

Inilah Rahasia dari Seni Fotografi yang Keren

Terdapat berbagai jenis teknik fotografi yang kita kenal yang semuanya memiliki ciri khasnya masing-masing. Dengan beragam teknik fotografi tersebut, kini dunia foto tidak hanya berfokus pada model manusia dan pemandangan saja. Fotografi kini sudah bisa dianggap sebuah karya seni yang tanpa batas.



Seperti yang telah dilakukan oleh seorang pekerja seni yang mengkhususkan diri dalam bidang “Table Top of Photography”, Matthew Albanesse.
Untuk sobat yang belum mengetahui apa itu Table Top of Photograpy atau TTP, berikut adalah penjelasannya, TTP adalah semacam seni fotografi yang menggunakan objek yang diletakan di atas permukaan meja, nah, objek foto tersebut kemudian diambil gambarnya dalam berbagai pemandangan buatan atau diorama setelah sebelumnya memberikan sentuhan terakhir yaitu efek visual yang canggih untuk menjadi sebuah karya seni fotografi yang mirip dengan suasana aslinya.
Matthew ini menciptakan model skala kecil dengan sangat rinci yang diletakan dalam sebuah lanskap sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa dan merubahnya menjadi sesuatu yang terlihat hyper-realistis. Bahan-bahan seperti kapas , bumbu dapur, kertas warna, tinta, wol bahkan gelas menjadi seringkali digunakan untuk membuat dioramanya.
Berikut beberapa hasil karya fotografi dari Matthew yang bisa membuat kita terkagum-kagum oleh detailnya yang sangat realistis.

Foto hyper-realist karya Matthew Albaneese



Dan inilah bentuk aslinya



Siapa yang bisa menyangka kalau gambar petir dibuat dari lembar plexiglass gelap yang disorot lampu bersinar terang


Foto hyper-realistis karya Matthew Albaneese


Diorama diatas menggunakan kertas perkamen, bulu burung unta yang telah diwarnai, kawat, tali rafia, coklat yang diukir, kopi, dan lumut sintetis



Diorama diatas menggunakan kertas perkamen, bulu burung unta yang telah diwarnai, kawat, tali rafia, coklat yang diukir, kopi, dan lumut sintetis


Foto hyper-realistis karya Mathew Albaneese



Diorama diatas terbuat dari bahan katun, Garam, gula masak, kertas timah, bulu & kanvas. Sedangkan untuk awannya menggunakan cotton ball.



Foto hyper-realistis karya Matthew Albaneese



Diorama diatas terbuat dari kaca, plexiglass, nat ubin, lumut, ranting, garam, kanvas dicat & es kering. Untuk air terjunnya dibuat dari garam dapur yang jatuh secara perlahan mirip seperti jam pasir.



Foto hyper-realistis karya Matthew Albaneese



Untuk permukaan dan bayangan air dibuat dari lapisan vinyl, plexyglass dan clear epoxy dengan efek cahaya dibuat menggunakan video proyektor yang disinarkan melewati kabut palsu, lensa yang ditutup plastik biru.



11 teknik pencahayaan digunakan untuk mengambil gambar ini



Foto hyper-realistis karya Matthew Albaneese



Diorama badai topan ini menggunakan wol baja, kapas, peterseli tanah dan lumut



Foto hyper-realistis karya Mattehw Albaneese



Diorama terbuat dari kayu, lumut, glitter kuning, kantong sampah transparan, gula masak, sikat botol, pasir, ubin grout yang di beri pewarna, kawat, kertas dan lampu kuning, merah, dan oranye.



Foto hyper-realistis karya Matthew Albaneese
Diorama diatas dibua dari nat keramik, kapas, tinta fosfor. Model gunung berapi itu diterangi dari bawah oleh enam bola lampu berdaya 60 watt

Tertarik mencobanya ?

0 comments: