Menara London, salah satu bangunan bersejarah yang paling terkenal di dunia dan terpelihara dengan baik, dapat dikategorikan sebagai salah satu tempat paling berhantu di dunia.
Hal ini dikarenakan oleh banyaknya eksekusi, pembunuhan dan penyiksaan yang terjadi di dalam menara tersebut selama 1000 tahun terakhir ini.
Puluhan penampakan hantu dikabarkan terjadi di dalam dan sekitar menara.
Pada suatu hari di musim dingin tahun 1957 jam 3 dini hari, seorang petugas jaga dikejutkan oleh sesuatu yang jatuh ke atas atap pos jaganya. Ketika ia keluar untuk melihat apa yang terjadi, ia melihat sebuah bayangan putih tanpa bentuk yang jelas di atas menara. Di kemudian hari barulah diketahui bahwa di hari yang sama, tanggal 12 Februari, Lady Jane Grey dipancung tahun 1554.
Mungkin penghuni yang paling terkenal dari Menara London adalah hantu dari Ann Boleyn, salah satu istri dari Henry VIII, yang juga dipancung di menara tersebut tahun 1536. Hantu Ann dikabarkan terlihat di berbagai kesempatan, terkadang membawa kepalanya sendiri, di Menara Hijau dan di Menara Chapel Royal.
Hantu2 lainnya adalah Henry VI, Thomas A Becket dan Sir Walter Raleigh.
Salah satu cerita hantu yang paling mengerikan yang berkaitan dengan Menara London adalah kematian Countess of Salisbury.
Ada yang mengisahkan bahwa Countess of Salisbury dihukum mati tahun 1541 setelah ia didakwa terlibat dalam beberapa tindakan kriminal (walaupun sekarang banyak anggapan yang mengatakan beliau tidak bersalah). Ketika dibawa ke tempat penggantungan dengan penuh perlawanan, ia lari dari sel bloknya dan dikejar hingga menemui ajal dipancung di tempat oleh sang algojo. Upacara hukuman matinya dikabarkan diselenggarakan oleh roh2 gentayangan di Menara Hijau.
ANNE BOLEYN
Banyak orang mengagumi orang lain karena kehebatan yang dicapai atau bagaimana sulitnya kesuksesan dicapai oleh orang tersebut. Namun demikian, mempertahankan lebih sulit daripada mencapai. Bagaimana proses yang ada mendewasakan atau justru menjatuhkan menjadikan orang tersebut semakin fenomenal. Hal inilah yang membuat seorang Anne Boleyn menjadi sosok Ratu Inggris yang tetap karismatik hingga akhir hayatnya.
Anne Boleyn merupakan putri kedua dari pasangan Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard. Anne memiliki saudara perempuan Mary Boleyn dan saudara laki-laki George Boleyn. Sejarawan tidak pernah berhasil menemukan tanggal dan tahun pasti kelahirannya, tetapi masih dapat diperkirakan antara tahun 1501 dan 1507. Berbeda dari saudara perempuan atau kebanyakan perempuan pada masa itu, Anne memiliki pengetahuan dan wawasan luas yang mampu menandingi pengetahuan pria. Anne juga menguasai Bahasa Perancis. Hal ini menjadi bekal bagi dirinya untuk masuk ke kerajaan Inggris yang saat itu berada di bawah kekuasaan Raja Henry VIII dengan Ratunya Catherine of Aragon. Anne tidak memiliki paras cantik, sesuai dengan definisi wanita cantik pada masa itu. Akan tetapi, ia memiliki karisma yang membuat Raja Henry VIII terpikat. Perceraian Raja Henry VIII dan Catherine of Aragon merupakan simbol Reformasi Kerajaan Inggris. Anne menjadi satu-satunya wanita yang mengubah Kerajaan Inggris untuk selamanya dengan terpisahnya Inggris dari Gereja Katolik Roma. Anne menjadi satu-satunya wanita yang membuat Raja Henry VIII mampu untuk merasakan jatuh cinta dan membuatnya rela untuk menunggu selama 7 tahun sebelum akhirnya menikah, walaupun Raja Henry VIII akhirnya memutuskan hidup Anne dengan hukuman mati dan memiliki 4 istri lagi di kemudian hari.
Anne merupakan sosok wanita kontroversial dengan kepribadian yang menarik, karismatik, dan kuat. Selama 3 tahun pernikahannya dengan Raja Henry VIII, Anne hidup dengan tekanan yang begitu hebat. Ia dinilai sebagai perebut suami Catherine of Aragon, anak perempuan yang ia lahirkan tidak diakui sah, dan ia juga harus mempertahankan hidupnya dengan berusaha melahirkan anak laki-laki yang tidak pernah ia miliki hingga akhir hidupnya. Selain itu, ia juga harus tetap waspada dengan politik kerajaan yang mungkin dapat menjatuhkan atau mengancam posisinya sebagai seorang ratu. Akan tetapi, Anne tetaplah sosok karismatik di bawah semua tekanan itu. Ia tetap menjaga wibawanya, bahkan hingga eksekusinya dilakukan. Berdasarkan data yang ada, tertulis demikian:
“This morning she sent for me, that I might be with her at such time as she received the good Lord, to the intent I should hear her speak as touching her innocency alway to be clear. And in the writing of this she sent for me, and at my coming she said, 'Mr. Kingston, I hear I shall not die afore noon, and I am very sorry therefore, for I thought to be dead by this time and past my pain.' I told her it should be no pain, it was so little. And then she said, 'I heard say the executioner was very good, and I have a little neck,' and then put her hands about it, laughing heartily.
I have seen many men and also women executed, and that they have been in great sorrow, and to my knowledge this lady has much joy in death. Sir, her almoner is continually with her, and had been since two o'clock after midnight.”
(http://en.wikipedia.org/wiki/Anne_Boleyn)
Perhatikan kalimat yang bercetak tebal. Hal tersebut menunjukkan Anne wanita yang hebat dan kuat. Ia bertahan dengan berani, serta dengan penerimaan dan kontrol diri yang luar biasa hebat di saat-saat ketika kebanyakan orang mungkin tidak mampu untuk bertahan dengan baik. Kalimat I Have a Little Neck menjadi kalimat yang menggambarkan dirinya; penggambaran pribadi yang mempu menguasai diri di saat yang sangat pelik. (http://catvyra.blogspot.com)
0 comments:
Post a Comment